Sabtu, 02 April 2011

MALUKU MENINGKATKAN PENGOLAHAN SAGU DI CIREBON

Pemerintah Provinsi Maluku mulai mengirimkan tepung sagu basah ke pabrik pengolahan yang ada di Cirebon, untuk diproses menjadi tepung kering dan siap ekspor. "Pengiriman perdana akan diresmikan Gubernur Maluku Karel Albert pada 30 Maret 2011, sebagai bagian dari kontribusi peningkatan devisa Indonesia dari sektor perdagangan hasil tanaman pangan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Maluku, Syuryadi Sabirin di Ambon, Senin (21/3).

Badan Ketahanan Pangan Maluku juga terus memfasilitasi pengusaha lokal untuk memperluas pemasaran tepung sagu basah. Beberapa pengusaha telah bernegosiasi, baik soal harga maupun jumlah tepung sagu yang diantarpulaukan ke Cirebon, temyata hasilnya menjanjikan bila dikelola secara profesional dan pengirimannya rutin," ujar Syuryadi.


Dia mengatakan antarpulau tepung sagu dalam bentuk basah tersebut merupakan langkah terobosan BKP Maluku, menyusul pembinaan kepada para petani di tujuh klaster di Maluku. "Tiga klaster yakni Kawa, Seram Bagian Barat (SBB), Tanahnahu, Kecamatan Teluk Elpaputih dan KM 9, desa Amahai, Kabupaten Maluku Tengah telah menunjukkan produksi menggembirakan sehingga tahap awal dibeli pengusaha untuk diantarpulaukan," kata Syuryadi. (ant/sal)

Source by Ambon Pelita

NEW FORD TERRITORY DILUNCURKAN APRIL 2011

SYDNEY (DP) — Ford Australia mengumumkan akan meluncurkan New Ford Territory pada April 2011. Ford Territory merupakan SUV yang didesain dan dikembangkan di Australia.
Penyegaran Territory 2011 memancarkan bahasa desain Kinetik Ford. Revisi meliputi eksterior, interior, dan pillar-C.
Bagian interior mendapat perubahan radikal dan terinspirasi dari Ford Falcon. Lapisan chrome di beberapa area dan layar sentuh (touch screen) 8″ menambah suasana kabin menjadi lebih mewah dan modern.



Ford Australia akan menawarkan Territory 2011 dengan pilihan mesin diesel Duratorq dan bensin. Anda bisa memilih antara 2WD (two-wheel-drive) atau AWD (all-wheel-drive).
Ford Australia belum membeberkan detail spesifikasi Territory hingga waktu peluncuran resminya.

Source by DapurPacu online


INDUSTRI DAPATKAN INSENTIF LISTRIK

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mempertimbangkan menurunkan tarif listrik bagi industri yang bersedia mengurangi pemakaian listrik pada saat beban puncak hingga 50%. Hal tersebut merupakan hasil negosiasi PLN dengan sejumlah pengusaha setelah sebelumnya PLN mengatakan akan memberikan insentif penurunan tarif 20%.

Menurut Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Jumat (1/4) mengatakan, PLN berharap pihak industri sebagai konsumen listrik yang besar bersedia mengurangi pemakaian listrik pada beban puncak, yakni pukul 18.00 hingga 22.00. Pada saat itu, industri diharapkan menggunakan genset. Selisih biaya yang dikeluarkan industri tersebut untuk mengoperasikan genset akan dibayar tunai oleh PLN.

“Kita akan ganti full. Kalau misalnya dia pakai listrik PLN bayarnya Rp 1.020 per kwh, lalu kalau dia bakar solar itu sekitar Rp 1.700 per kwh. Itu karena harga solar kan Rp6.500 per liter, kemudian per kwh setiap 0,275 liter itu bisa dapat 1 kwh. Nah biayanya itu sekitar Rp1.700, dikurangi dengan biaya listrik PLN yang Rp1.020 tadi berarti kan ada selisih sekitar Rp700. Itu akan kita ganti ketika industri sedang pakai genset pada waktu beban puncak,” papar Benny.

Insentif tersebut hanya akan diberikan pada industri yang mengurangi pemakaian listik denga signifikan, yakni 50% atau lebih. Benny mengungkapkan, ini akan mengurangi beban listrik PLN secara signifikan karena dipadamkan saat beban puncak. Pada beban puncak, PLN harus memproduksi 5.000 megawatt listrik.

Menurut Benny, surat keputusan resmi PLN soal ini tinggal menunggu ditandatangani. Namun, sejumlah pimpinan PLN, termasuk ia sendiri, sudah memberi parafnya.

Sebelumnya, PLN mengumumkan akan menurunkan tarif listik untuk kalangan industri jika memadamkan listrik pada beban puncak. Tarif rata-rata Rp730 per kwh akan dikurangi hingga Rp550 per kwh. Penambahan insentif berubah setelah PLN mengadakan pertemuan dengan pihak industri. (*/OL-2)

Source by Media Indonesia

PROYEK KILANG BALONGAN PERTAMINA - KUWAIT MENELAN BIAYA US$ 9 MILIAR

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) untuk ekspansi kilang Balongan pada Juni 2011.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, penandatanganan itu akan dilakukan oleh Menteri ESDM Kuwait. “Kita masih ada rapat lagi pada awal April untuk membicarakan masalah distribusi,” ujar Karen, Senin (28/3).

Proyek kerjasama ini diperkirakan menelan dana sekitar US$ 8 miliar hingga 9 miliar dengan kapasitas produksi 300.000 barel per hari. Adapun hasil produksi kilang Balongan ini nantinya diutamakan untuk kepentingan dalam negeri. Selain memproduksi BBM, kilang Balongan dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan produk turunan, yakni nafta (produk turunan minyak bumi). Nantinya, produk turunan tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan industri petrokimia.

Seperti diketahui, Pertamina berancang-ancang untuk menaikkan kapasitas produksi kilang sebesar 64,02% pada tahun 2017 dari jumlah kapasitas produksi kilang saat ini. Alasannya, berdasarkan data dari Pertamina, saat ini total kapasitas produksi kilang minyak mentah Pertamina sebesar 40,64 juta kiloliter (KL). Pada tahun 2017 nanti, total kapasitas kilang minyak mentah Pertamina akan terkerek naik sebesar 66,66 juta KL.

Menurut catatan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini produksi BBM Pertamina masih jauh untuk menutup kebutuhan. Produksi premium Pertamina hanya mampu mencapai 10,58 juta kiloliter (KL). Sementara itu kebutuhan premium mencapai 23,16 juta KL. Sedangkan untuk Pertamax, Pertamina masih harus mengimpor sebesar 0,46 juta KL. Kemampuan kilang Pertamina hanya sebesar 0,34 juta KL. Padahal konsumsi Pertamax bisa mencapai 0,80 juta KL.

“Jika kebijakan pembatasan dilakukan, konsumsi premium bakal berkurang tetapi konsumsi Pertamax akan naik signifikan,” jelas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo.

Source by kontan online

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Apa itu Teknik Industri ?

Teknik Industri berkaitan dengan perbaikan, desain dan instalas isistem yang terintegras iantara manusia, material, informasi, peralatan, modal energi, dan manajerial tahu-bagaimana menjadi sistem yang akan memberikan kualitas tinggi, produk lebih murah ata ulayanan yang lebih cepat. Hal ini berdasarkan
pengetahuan khusus dan keterampilan dalam ilmu matematika, fisik dan sosial bersama dengan prinsip-prinsip dan metode analisis rekayasa dan desain untuk menentukan memprediksi dan mengevaluasi hasil yang akan diperoleh dari sistem tersebut.
Industri insinyur bekerja sebagai insinyur produksi, manajer supply chain, insinyur kualitas, staf penelitian dan pengembangan, analis sistem informasi, dan sama. Mereka dapat bekerja untuk bisnis seperti perusahaan manufaktur, badan pemerintah, atau perusahaan jasa yang berorientasi yang ingin operasi meningkat dan mengurangi biaya. Banyak industri insinyur memulai perusahaan mereka sendiri atau pergi ke konsultasi.
Teknik industri merupakan perpaduan antara ilmuteknik, ilmu ekonomi dan human sciences, terus mengalami perkembangan seiring dengan aktivitas riset dan pengembangan teknologi. Teknik Industri berkembang di banyak negara, baik melalui perguruan tinggi, litbang industri maupun litbang pemerintah. Kajian Teknik Industri pun makin marak, untuk itu diperlukan Sistem Jaringan Keilmuan Teknik Industri (Sijakti). Sijakti menghimpun berbaga ipublikasi online, baik dalam bentuk artikel, jurnal, presentasi, video, dan sebagainya. Melalui penggunaan teknologi web-blog, berbagai ilmu atau kajian yang berhubungan
Bidang keahlian :
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.

Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik indutri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.

Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.

Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data Seorang teknik industri adalah seorang yang berhadapan dengan sistem. Mereka mempunyai kemampuan untuk merancang, mengimplementasi, maupun meningkatkan sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, informasi, atau energi. Seorang teknik industri dapat menemukan cara yang lebih baik dalam hal apapun.
Kata kunci teknik industri adalah produktifitas, efektivitas, dan efisiensi. Karir yang dapat ditempuh seorang mahasiswa teknik industri setelah lulus seperti : production engineers supply chain managers, operation analysts, quality engineers, and information system analysis.