JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akan menandatangani perjanjian
kerjasama dengan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) untuk ekspansi kilang
Balongan pada Juni 2011.
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, penandatanganan itu
akan dilakukan oleh Menteri ESDM Kuwait. “Kita masih ada rapat lagi pada awal
April untuk membicarakan masalah distribusi,” ujar Karen, Senin (28/3).
Proyek kerjasama ini diperkirakan menelan dana sekitar US$ 8 miliar hingga 9
miliar dengan kapasitas produksi 300.000 barel per hari. Adapun hasil produksi kilang Balongan ini nantinya diutamakan untuk
kepentingan dalam negeri. Selain memproduksi BBM, kilang Balongan dapat
dimaksimalkan untuk menghasilkan produk turunan, yakni nafta (produk turunan
minyak bumi). Nantinya, produk turunan tersebut dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhan industri petrokimia.
Seperti diketahui, Pertamina berancang-ancang untuk menaikkan kapasitas
produksi kilang sebesar 64,02% pada tahun 2017 dari jumlah kapasitas produksi
kilang saat ini. Alasannya, berdasarkan data dari Pertamina, saat ini total
kapasitas produksi kilang minyak mentah Pertamina sebesar 40,64 juta kiloliter
(KL). Pada tahun 2017 nanti, total kapasitas kilang minyak mentah Pertamina
akan terkerek naik sebesar 66,66 juta KL.
Menurut catatan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat
ini produksi BBM Pertamina masih jauh untuk menutup kebutuhan. Produksi premium
Pertamina hanya mampu mencapai 10,58 juta kiloliter (KL). Sementara itu
kebutuhan premium mencapai 23,16 juta KL. Sedangkan untuk Pertamax, Pertamina masih harus mengimpor sebesar 0,46 juta
KL. Kemampuan kilang Pertamina hanya sebesar 0,34 juta KL. Padahal konsumsi
Pertamax bisa mencapai 0,80 juta KL.
“Jika kebijakan pembatasan dilakukan, konsumsi premium bakal berkurang
tetapi konsumsi Pertamax akan naik signifikan,” jelas Dirjen Migas Kementerian
ESDM, Evita Herawati Legowo.
Source by kontan
online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar